Mana Jakarta Kite !
(Oleh: M Rayhan Sultan Deyis)
(Oleh: M Rayhan Sultan Deyis)
Jakarta, sebuah kota metropolitan yang memiliki segudang budaya, kesenian, dan tempat bersejarah, namun kenyataannya tidak seperti itu. Kini ondel-ondel, boneka besar yang menjadi tontonan sangat eksklusif pada zaman penjajahan, tak ada artinya lagi ondel-ondel hanya menjadi pengemis, seolah-olah hanya sebuah budaya rendahan untuk mencari sedikit rezeki ditengah jalan...
Monas tempat bersejarah dimana bendera pusaka pernah disimpan
oleh Insinyur Soekarno, menjadi tempat yang disumpahkan untuk menggantungkan
diri oleh seorang tersangka koruptor apabila bersalah.
Gambang kromong, tanjidor, keroncong kemayoran, kini dianggap
seperti lagu rendahan ,lagu jadul yang kalah dengan One direction, Justin
bieber , dan apalah sebagainya.
Tari cokek, tari topeng sudah kalah dengan harlem shake,
gagnam style, tarian dari luar yang sangat memprihatinkan sekali.
Budaya barat memang sudah mempengaruhi hampir seluruh budaya
kita disini, mana orang yang pandai menari tradisional, mana orang yang bisa
menyanyi nyanyian tradisional, mana yang orang mau memainkan kesenian
tradisional?
Inilah saatnya kita bersama-sama mengembalikan Jakarta ini
seperti dulu, budaya bangsa dianggap sebagai suatu kebanggaan bukan justru
menjadi sesuatu yang rendahan yang dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang.
Ini pula saatnya kita sadar dan dapat membawa budaya kita ke dunia barat sehingga
dapat mempengaruhi mereka sebagai mana kita dipengaruhi oleh mereka sekarang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa "Tinggalkan Komen Anda Di Sini ↓"